Mangkok Tembikar Peralatan Tradisional Tetap Relevan di Era Modern 

Posted on

Mangkok adalah wadah yang digunakan untuk menyiapkan, menyimpan sekaligus mengonsumsi makanan. Berdasarkan bahan pembuatannya, mangkok hadir dalam berbagai jenis, salah satunya adalah mangkok tembikar yang terbuat dari tanah liat.

Produk kerajinan ini telah dikenal sejak zaman dahulu dan hingga kini masih banyak diminati. Bukan hanya karena nilai estetikanya yang tinggi, tetapi juga karena keunggulan fungsionalnya yang membuatnya tetap relevan untuk digunakan sehari-hari.

Mangkok Tembikar
www.gramedia.com

Mengenal Mangkok Tembikar Perpaduan Nilai Estetika dan Fungsi Tradisional

Mangkuk tembikar merupakan salah satu produk kerajinan tanah liat yang telah digunakan sejak zaman dahulu. Mangkok ini tidak hanya memiliki nilai estetika tinggi, tetapi juga menawarkan keunggulan fungsional yang membuatnya tetap diminati hingga kini. Perpaduan unsur tradisional dan fungsi praktis menjadikan mangkok tembikar bukan sekadar peralatan makan, melainkan juga bagian dari seni dan budaya.

Terbuat dari tanah liat yang dibentuk, dikeringkan lalu dibakar pada suhu tertentu. Mangkok ini menjadi keras dan tahan lama. Proses pembuatannya umumnya dilakukan secara tradisional, baik dengan teknik tangan maupun roda putar sehingga setiap mangkok memiliki karakter unik hasil keterampilan para pengrajin keramik.

Fungsi dan Manfaat Mangkuk Tembikar

Mangkok tembikar memiliki beragam fungsi yang bermanfaat sekaligus bernilai estetika. Dalam kehidupan sehari-hari, mangkok ini kerap digunakan sebagai peralatan makan, terutama untuk menyajikan hidangan berkuah seperti sup, soto, bakso atau bubur. Keunggulannya terletak pada kemampuan menjaga suhu makanan agar tetap hangat lebih lama.

Selain fungsi praktis, mangkok tembikar juga sering dijadikan elemen dekorasi rumah. Dengan ukiran maupun motif tradisional, keberadaannya mampu menghadirkan nuansa artistik sekaligus memperkaya nilai budaya pada ruangan.

Tidak hanya itu, mangkok tembikar dapat difungsikan sebagai wadah tanaman hias seperti kaktus atau sukulen sehingga memberikan sentuhan alami dan sederhana pada hunian.

Di sisi lain, dengan sentuhan kreativitas, mangkok ini juga kerap dijadikan souvenir atau kerajinan seni yang mencerminkan kearifan lokal. Hal ini membuatnya memiliki nilai budaya sekaligus nilai ekonomi, terutama sebagai cenderamata khas dari suatu daerah.

Dengan kegunaan yang beragam, mangkok tembikar tidak hanya sekadar peralatan rumah tangga. Namun juga bagian dari karya seni tradisional yang memiliki fungsi praktis, dekoratif dan budaya.

Proses Pembuatan dan Perawatan Mangkuk Tembikar

Mangkok tembikar dibuat melalui tahapan yang cukup panjang dan membutuhkan ketelitian. Proses dimulai dari pembentukan tanah liat menggunakan teknik manual atau roda putar hingga berbentuk mangkok sesuai ukuran yang diinginkan. Setelah itu dilakukan pengeringan di bawah sinar matahari untuk mengurangi kadar air, sehingga tidak mudah retak saat pembakaran.

Tahap berikutnya adalah pembakaran dalam tungku bersuhu tinggi agar mangkok menjadi keras dan lebih kuat. Untuk mempercantik tampilannya, dilakukan proses pewarnaan atau finishing berupa hiasan, motif maupun lapisan glasir yang memberi kesan artistik sekaligus meningkatkan daya tarik.

Agar tetap awet, mangkok tembikar perlu dirawat dengan baik. Gunakan sabun lembut saat mencuci dan hindari bahan abrasif yang dapat merusak permukaannya. Setelah dicuci, keringkan secara menyeluruh untuk mencegah timbulnya jamur.

Hindari benturan keras karena sifat tembikar yang mudah pecah bila jatuh atau terbentur. Penyimpanan juga harus diperhatikan, yaitu dengan menaruhnya di tempat kering dan jauh dari kelembapan berlebih agar kualitas tetap terjaga.

Perbandingan Tembikar dan Gerabah dari Segi Proses Pembuatannya

Tembikar dibuat melalui proses pencampuran tanah liat dengan pasir kuarsa, batu mineral dan air. Di lain sisi gerabah umumnya menggunakan campuran tanah liat dengan air dan pasir dalam perbandingan tertentu. Produk dari tanah liat ini sering kali masih memiliki bau khas tanah saat baru dibeli, terutama pada peralatan dapur seperti panci tembikar.

Berdasarkan ulasan di kanal YouTube Keluarga Bapak Arsono, terdapat tips sederhana untuk menghilangkan bau tersebut. Caranya dimulai dengan mencuci panci hingga bersih menggunakan sabun, lalu membilasnya dan merendamnya selama kurang lebih dua jam hingga gelembung udara keluar. Setelah itu, panci diletakkan di atas kompor dengan air berisi teh atau jantung pisang, kemudian direbus hingga mendidih. Setelah api dimatikan, biarkan rebusan tersebut dingin, lalu buang airnya dan cuci kembali seperti biasa.

Mangkok tembikar merupakan produk tradisional yang memiliki daya tarik khas. Tidak hanya menonjol dari segi keindahan estetikanya, mangkok ini juga menawarkan sejumlah keunggulan, mulai dari ketahanan terhadap panas, sifatnya ramah lingkungan hingga fungsionalitasnya yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari. /ek